RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas matapelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.
Masalah Pokok Ekonomi Klasik Menurut teori ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi masyarakat dapat digolongkan kepada tiga permasalahan penting, yaitu masalah produksi, masalah distribusi, dan masalah konsumsi. Masalah Produksi, Dalam hal ini bagaimana memproduksi barang dan jasa yang benar-benar dibutuhkan oleh semua masyarakat secara umum, sehingga tidak terjadi di kemudian hari bahwa hasil produksi tidak dikonsumsi oleh masyarakat tersebut. Masalah Distribusi, Setelah barang dan jasa tersebut selesai diproduksi, maka bagaimana caranya agar hasi produksi tersebut samapai ke tangan masyarakat yang membutuhkan (konsumen), dam jangan sampai hasil produksi hanya menumpuk di tangan produsen. Masalah Konsumsi, Masalah konsumsi adalah menyangkut apakah barang dan jasa yang telah diproduksi tersebut benar-benar barang dan jasa yang ingin dimiliki, dibutuhkan, dan mampu dibeli oleh konsumen, sehingga jangan sampai memproduksi barang yang tidak laku oleh konsumen ataupun kalau laku tetapi konsumen tidak sanggup untuk membelinya (misalnya harganya tidak terjangkau, dsb).
Masalah Pokok Ekonomi Modern Semakin meningkatnya peradaban manusia, yang ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, perekonomian, ilmu pengetahuan, dan teknologi, maka semakin luas dan kompleks persoalan ekonomi yang dihadapi manusia. Untuk itu, menurut aliran ekonomi modern permasalahan ekonomi digolongkan kepada empat kelompok, yaittu, Barang dan Jasa Apa yang Diproduksi, Bagaimana Cara memproduksi, Siapa Pelaku Produksi, dan untuk Siapa Barang dan Jasa Di produksi. Barang dan jasa Apa Yang akan diproduksi (What). Mengingat bahwa Sumber Daya ketersediaannya terbatas dan penggunaannya bersifat alternatif, maka masyarakat harus menentukan jenis dan jumlah barang dan jasa yang akan diproduksi.
Pilihan yang dipilih masyarakat tentunya yang paling menguntungkan dan memberikan manfaat guna memenuhi kebutuhan. Bagaimana Cara Memproduksi (How).
Pertanyaaan ini menyangkut perencanaan proses produksi, teknik produksi yang diterapkan, kemampuan mengkombinasikan faktor-faktor produksi atau sumer daya yang ada dalam proses produksi, juga mempertimbangkan faktor-faktor eksternal (seperti harga, perekonomian nasional/internasional, suku bunga, biaya produksi, inflasi, kurs valuta asing, dsb). Perencanaan, Teknik, kombinasi, dan faktor-faktor eksternal yang dipilih adalah yang efesien dan memberikan hasil optimal. Siapa Pelaku Produksi (Who). Banyak pihak yang dapat menjadi pelaku produksi, seperti perorangan, pemerintah, swasta, koperasi, dll, tetapi setiap pelaku produsi memiliki peranan yang penting dan memiliki kelebihan tersendiri dalam melakukan kegiatan perekonomian, dan mereka tidak dapat berjalan sendiri, tanpa didukung pelaku ekonomi lainnya.
Untuk Siapa Diproduksi (Whom). Maksudnya siapakah yang akan menikmati dan memperoleh manfaat terhadap barang dan jasa yang diproduksi. Apakah untuk masyarakat umum atau untuk segmen tertentu. Masalah Ekonomi Negara Sedang Berkembang Sebutan atau istilah negara sedang berkembang (Develoving Country) pada dasaarnya timbul sebagai konsekwensi penggolongan negara berdasarkan tingkat kesejahteraan, yaitu sebagai lawan kata negara maju. Selain sebutan Negara Sedang Berkembang (NSB) untuk menyebut negara yang ekonominya masih terbelakang terdapat istilah lain yang mengandung makna yang sama. Negara Sedang Berkembang kebanyakan terdapat di ASIA (Kecuali Jepang dan Korea Selatan), Afrika, dan Amerika Latin (Amerika Tengan dan Selatan).
Adapun karakteristik negara sedang berkembang. Meier dan R.E.
Baldwin, Dalam bukunya Economic Development Theory Hitory and Policy, bahwa ciri-ciri negara sedang brkembang adalah:. Sebagai produsen barang primer.
Mempunyai masalah dengan pertumbuhan penduduk yang cepat. Sumber alam umumnya belum banyak diolah. Mempunyai penduduk yang rendah tingkat pendidikannya.
Kekurangan modal. Berorientasi pada perdagangan luar negeri Menurut Todaro, masalah-masalah yang yang dihadapi oleh negara yang sedang berkembang, adalah Taraf kehidupan rendah, Tingkat produktivitas rendah.
Tingkat pertumbuhan penduduk dan beban ketergantungan yang tinggi. Tingkat pengangguran tinggi. Ketergantungan pada produk pertanian dan ekspor bahan mentah.
Ketergantungan dan dominasi negara maju Jadi, dapat disimpulkan banyak masalah ekonomi dari Negara Sedang berkembang dari kedua pendapat para ahli di atas. Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara, seperti pemberantasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja,peningkatan pendapatan perkapita, peningkatan kesejahteraan rakyat, peingkatan produktivitas, peningkatan ekspor, dll. Masalah Ekonomi Negara Maju. Sedangkan masalah negara maju adalah: Sulit Mencari pasar produksi, Kekurangan tenaga kerja, Kekurangan bahan mentah, Banyak demonstrasi.
Karakteristik negara maju, bahwa pembangunan berkembang pesat, keadaan ekonomi maju, pendapatan perkapita tinggi, bayak menawarkan bantuan pinjaman untuk negara laian, pertumbuhan penduduk rendah, SDM yang tinggi menimbulkan kesejahteraan. Ilmu dan teknologi maju, Produktivitas tinggi. Contoh negara: AS, Jepang, Negara-negara Eropa. Dalam: Share.
Prinsip-Prinsip Pengembangan RPPĀ ( berdasarkan Permendikbud 81A lampiran IV) Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai berikut. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
Mendorong partisipasi aktif peserta didik. Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar. Mengembangkan budaya membaca dan menulis. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta didik dapat teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan kelemahan peserta didik. Keterkaitan dan keterpaduan. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas matapelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi ( Inilah yang mendukung untuk mengarahkan generasi Z dalam dunia digitalnya). RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
( Inilah yang mendukung untuk mengarahkan generasi Z dalam dunia digitalnya).